Media transmisi merupakan suatu media yang digunakan pada beberapa peralatan elektronik untuk menghubungkan antara pengirin dan penerima informasi berupa data, karena jarak yang jauh, maka data perlu untuh diubah menjadi kode dan isyarat yang dapat didimanipulasi dengan berbagai cara sehingga dapat diubah lagi menjadi data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Terdapat dua jenis media transmisi yang ada, diantaranya ialah Media transmisi Guided (Wired) dan Unguide (Wireless). Nah kali ini kita akan membahas media transmisi unguided atau wireless.
Media transmisi unguided atau wireless adalah media yang mentransmisikan gelombang elektomagnetik tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel/serat optic. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver). Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada. Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
Kali ini kita akan akan mencoba untuk menguraikan Media Transmisi Unguided ke dalam 3 kategori yaitu Udara, Satelit dan Infra Merah.
UDARA
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energielektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antenamengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’.Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agarmencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima.Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas.Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
SATELIT
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakanuntuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro padabumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerimatransmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal,lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbittunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagaitransponder channel, atau singkatnya transponder.Satelit komunikasi merupakansuatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic.
Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:
- Distribusi siaran televisi
- Transmisi telepon jarak jauh
- Jaringan bisnis swasta
INFRAMERAH
Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahayanampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak.Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak padaspectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namunradiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahayanampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak.Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak padaspectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah.Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namunradiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi.
Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni:
- Near Infra Merah………………0.75- 1.5 µm
- Mid Infra Merah..………………1.50- 10 µm
- Far Infra Merah……………….10- 100 µm
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yangmodulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melaluipantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan pentingantara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapatmelakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensiyang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi.
(IEEE) Institute of Electrical and Electronics Engineers adalah Group dari Organisasi Insinyur yang mengatur standarisasi dalam bidang teknologi informasi. Setiap standarisasi yang diciptakan memiliki kode tersendiri. Salah satunya standarisasi di jaringan wireless yang memiliki kode 802.11. Dengan adanya standar ini dimaksudkan agar setiap perangkat wireless yang berbeda tetap dapat berkomunikasi meski berbeda vendor.
Sampai saat ini sudah terdapat enam standar yang sudah digunakan yaitu :
802.11
Pada Tahun 1997, IEEE menciptakan standar wireless yang pertama bekerja pada frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini hanya mendukung bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, telalu kecil untuk komunikasi jaringan pada saat ini. Oleh karena itu perangkat wireless dengan standar ini tidak diproduksi lagi.
Pada Tahun 1997, IEEE menciptakan standar wireless yang pertama bekerja pada frekuensi 2,4 GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini hanya mendukung bandwidth jaringan maksimal 2 Mbps, telalu kecil untuk komunikasi jaringan pada saat ini. Oleh karena itu perangkat wireless dengan standar ini tidak diproduksi lagi.
802.11bIEE menciptakan standar lanjutan yang dinamakan 802.11b pada tahun 1999 mendukung bandwidth mencapai 11 Mbps. Masih bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Vendor perangkat elektronik pada umumnya lebih memilih menggunakan frekuensi ini dikarenakan dapat menekan biaya produksi. Seperti yang diketahui, frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi radio yang tidak diatur sehingga dapat menimbulkan gangguan dari perangkat elektronik lainnya seperti microwave, televisi dan perangkat lainnya yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Namun hal tersebut dapat dihindari dengan mengatur jarak antar perangkat elektronik sehingga tidak menimbulkan gangguan atau interferensi. Router yang hanya menggunakan standar 802.11b ini juga sudah tidak diproduksi lagi. Namun beberapa router baru masih mendukung standar ini. Standar ini, secara teoritis mendukung bandwidth data mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyal mencapai sekitar 150 kaki (+-45 Meter).
802.11aSaat standar 802.11b sedang dikembangkan, IEEE membuat ekstensi untuk standar 802.11 yang dinamakan 802.11a. Standar ini diciptakan pada saat yang bersamaan dengan standar 802.11b. Standar ini sudah mendukung bandwidth data mencapai 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 5 GHz (semakin tinggi frekuensi maka semakin pendek jangkauan sinyal). Dikarenakan berjalan pada frekuensi yang bebeda dengan standar 802.11b, kedua teknologi ini tidak kompatible satu sama lain. Beberapa vendor menawarkan perangkat jaringan hybrid 802.11a/b. Namun perangkat tersebut hanya dapat menjalankan satu standar pada satu waktu
802.11gStandar ini diciptakan pada tahun 2002 dengan menggabungkan kelebihan masing masing standar 802.11a dan 802.11b. Standar ini mendukung bandwidth 54 Mbps dan menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang berarti memiliki jangkauan sinyal yang luas. Perangkat dengan network adapter yang mengadopsi standar ini juga kompatibel dengan standar 802.11b begitu juga sebaliknya.
802.11nStandar 802.11n sering dikenal dengan sebutan Wireless-N diciptakan untuk memperbaiki standar 802.11g dalam hal jumlah bandwidth yang didukung dengan memanfaatkan beberapa sinyal wireless dan antena (disebut dengan teknologi MIMO, Multiple in Multiple out). IEEE meresmikan standar ini pada tahun 2009 dengan spesifikasi menyediakan bandwidth sampai 300 Mbps. Standar ini juga menawarkan jangkauan sinyal yang lebih baik dibandingkan standar wireless sebelumnya serta memiliki kompabilitas dengan perangkat yang memiliki standar 802.11b/g. Standar wireless ini beroperasi 2 frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5GHz
802.11acGenerasi terbaru dari standar Wifi yang populer digunakan. Memanfaatkan teknologi wireless dual band mendukung koneksi secara bersamaan pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Menawarkan kompabilitas dengan standar 802.11b/g/n serta mendukung bandwidth mencapai 1300Mbps pada frekuensi 5 GHz ditambah 450Mbps pada frekuensi 2,4 GHz.
Antena adalah alat yang digunakan untuk penyebar dan penerima gelombang elektronik. Pada umumnya antena jaringan digunakan untuk memancarkan dan menangkap sinyal Wi-Fi yang jauh, seperti antar gedung tidak memingkan untuk smartphone atau komputer untuk mendapatkan sinyal.
Fungsi antena jaringan komputer adalah mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (pelepasan energy elektromagnetik ke udara/ruang bebas) dan juga sebaliknya. Dengan begitu maka pertukaran data tidak memerlukan kabel atau biasa disebut wireless.
Pada umumnya macam-macam antena jaringan nirkabel bisa digolongkan ke dalam dua jenis berdasarkan pola radiasinya yaitu omnidirectional dan directional. Apa itu antena omnidirectional dan antena directional?, berikut penjelasan atau pengertian antena omnidirectional dan diretional:
Antena Omni Directional: adalah antena sebagai pemancar yang memiliki polarisasi atau arah pancaran ke segala arah atau bisa dibilang 360 derajat.
Antena Directional: adalah antena pengarah yang bisa sebagai pemancar maupun sebagai penerima dengan polarisasi ke arah tertentu atau satu arah saja.
Ada berbagai antena yang termasuk dalam omni directional dan directional yang memiliki fungsi beserta kelebihan kekurangan masing-masing sesuai kebutuhan penggunanya. Berikut macam-macam antena jaringan komputer beserta karakteristiknya.
Antena Omni
Antena omni merupakan antena jaringan yang difungsikan sebagai mode AP (pemancar) karena jangkauannya yang luas, memiliki gain 3-13 dBi. Antena omni merupakan antena yang paling sering digunakan sebagai hotspot atau RT RW Net yang memiliki dua macam frekuensi, yakni 2,4 Ghz dan 5,8 Ghz.
Keuntungan dari Antena Omni antara lain:
- Dapat melayani jumlah pengguna lebih banyak
- Daya lebih luas
Kerugian dari Antena Omni antara lain:
- Pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak terjadi interferensi
- Penggunaan dan penghamburan energi yang besar dalam proses membroadcast 360o
Antena Sectoral
Antena sectoral hampir mirip dengan antena omni perbedaan yang paling mencolok yakni arah pancarannya, antena omni bisa sampai 360 derajat sedangkan antena sectoral hanya bisa mencapai setengahnya yakni 180 derajat. Antena jaringan ini memilik gain antara 10-19 dBi
Keuntungan dari Antena Sectoral antara lain:
- Relative berbiaya rendah
- Relative lebih aman
- Reabilitas
Kerugian dari Antena Sectoral antara lain:
- Kurang fleksibel jika ada ekspansi
- Mobilitas yang kurang
- Kelemahan pada konfigurasi
Antena Grid
Antena grid merupakan antena yang digunakan sebagai client jarak jauh yang menggunakan topologi PTP atau Point to Point yang dimana pemancar dan penerima sama-sama menggunakan antena grid. Frekuensi antena jaringan grid adalah 2,4 Ghz dan juga 5,8 Ghz, yang memiliki gain hingga 27 dBi. Untuk komponennya terdiri atas tiga macam, yaitu reflextor,pole, dan jumper.
Keuntungan dari Antena Grid antara lain:
- Harga lebih murah dari antena omni
- Jarak sinyal lebih jauh
Kerugian dari Antena Grid antara lain:
- Daerah persebaran sinyal relatif lebih kecil dari pada antena omni yaitu sekitar 15 derajat.
- Sulit memasang agar mendapatkan sinyal yang bagus untuk jarak tembak sinyal yang sangat jauh.
Antena Yagi
Antena yagi terdiri atas driven (titik catu dari kabel), reflektor (pemantul), dan director (pengarah), memiliki gain hingga 16 dBi. Antena yagi lebih cocok digunakan sebagai mode client yang diarahkan ke pemancar seperti ke antena omni, sectoral, dll. Antena yagi juga memiliki dua macam frekuensi 2,4 dan 5,8 Ghz.
Keuntungan dari Antena Yagi antara lain:
- Penguatan Dapat diatur sesuai kebutuhan
- Penggunaan prinsip antena direksional
- Bisa digunakan pada frekuensi tinggi
Kerugian dari Antena Yagi antara lain:
- Bahan untuk merangkai cukup banyak
- Pembuatan dan penghitungan relative sulit
Antena Parabolic
Antena parabolik hampir sama dengan antena grid hanya saja jangkauan lebih fokus, yaitu 18-28 dBi. Tentu dalam urusun jarak jangkauan antena ini lebih unggul ketimbang antena grid. Antena ini biasa diaplikasikan untuk tipe jaringan point to point jarak jauh.
Keuntungan dari Antena Parabolic antara lain:
- Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antena.
- Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
- Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
- Signal quality dapat maksimum.
Kerugian dari Antena Parabolic antara lain:
- Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
- Membutuhkan lebih banyak LNBF Channel yang diterima lebih sedikit
Komponen Dasar WLANSedikit informasi untuk WLAN, atau bisa di sebut juga Wireless Local Network sebenarnya hampir sama dengan dengan jaringan LAN, akan tetapi node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukan identitas dari wireless device. Iya itu dia sedikit informasi apa itu WLAN dan langsung saja kita ke komponen – komponen WLAN.
Komponen – Komponen WLAN :
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
Acces Point
Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan di salurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Wireless WLAN Interface
Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Dekstop PC, peralatan yang dikembangkan secara masal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
Komentar
Posting Komentar